Saturday, November 24, 2012

Panophobia, Pantophobia, Pamphobia #bridgingcourse12

         Fobia adalah sebuah kata yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Terdapat banyak definisi fobia. Definisi fobia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “ketakutan yg sangat berlebihan terhadap benda atau keadaan tertentu yg dapat menghambat kehidupan penderitanya”. Menurut Oxford Dictionaries, fobia adalah ketakutan ekstrem terhadap sesuatu. First dan Tasman (2011:333) mendefinisikan fobia sebagai ketakutan yang berlebihan dan tanpa alasan yang jelas, ditandai dengan keberadaan atau antisipasi dari objek atau situasi tertentu. Banyak definisi lain mengenai fobia. Dari tiga definisi yang telah disebutkan, terdapat satu kata yang dipakai dalam ketiga definisi tersebut, yaitu ketakutan.
Psikolog Amerika menyatakan terdapat sekitar lima ratus jenis fobia di dunia. Jenis-jenis fobia tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu social phobias, specific phobias, dan agoraphobias. Social phobias adalah ketakutan yang melibatan orang lain atau situasi sosial. Specific phobias adalah ketakutan akan objek atau situasi tertentu. Agoraphobias adalah ketakutan akan mengalami kepanikan di tempat atau situasi yang sulit atau memalukan untuk keluar atau mereka tidak bisa mendapatkan bantuan.
Fobia merupakan salah satu gangguan psikologis yang paling umum dan banyak dialami orang. Menurut American Psychiatric Association (1994), terdapat lima puluh juta individu di Amerika Serikat yang memiliki fobia tertentu. Fobia terhadap ular, serangga, laba-laba, terbang, tempat yang gelap, dan petir adalah beberapa contoh fobia paling umum dan banyak dialami orang. Namun, adakah seseorang yang takut akan segalanya?
Takut akan segalanya merupakan salah satu jenis fobia yang ada di dunia. Fobia unik ini memiliki banyak nama, antara lain panophobia, pantophobia, dan pamphobia. Panophobia dan semua fobia yang telah disebutkan termasuk dalam kelompok specific phobias. Bagi penderita fobia ini, bahaya terdapat di mana saja  dan rasa aman hampir tidak mungkin ditemukan. Panophobia dapat terjadi karena faktor trauma saat masa kecil, keturunan, dan genetik. Selain itu, fobia ini juga dapat disebabkan oleh satu ketakutan yang tumbuh terlalu besar tanpa diobati sehingga tumbuh menjadi ketakutan-ketakutan lain. Lama kelamaan, ketakutan semakin bertambah dan tidak bisa dihitung.
Tanda-tanda yang ditunjukkan penderita panophobia berbeda-beda, tergantung pada tingkat ketakutannya. Biasanya, ciri-ciri fobia ini adalah kecemasan ekstrem, ketakutan, dan semua yang berhubungan dengan kepanikan seperti sesak napas, bernafas dengan sangat cepat, detak jantug tidak teratur, berkeringat secara berlebihan, mual, mulut kering, ketidakmampuan berbicara dengan jelas, dan gemetar. Ciri-ciri lain yang dapat dialami adalah pingsan, menangis atau berteriak-teriak, kesakitan, merasa kehilangan kontrol, dan kehilangan kepercayaan pada orang lain. Fobia ini dapat menyebabkan penderita bertanya-tanya jika mereka mungkin saja kehilangan akal mereka karena penderita tidak pernah benar-benar merasa aman dalam hidupnya.
Penderita panophobia dapat meminum obat. Namun, obat tersebut hanya bersifat mengurangi sementara, bukan mengobati fobia tersebut. Penderita fobia ini memerlukan seorang terapis untuk membantu menyembuhkan fobia yang dialami. Terdapat beberapa terapi pengobatan untuk penderita fobia ini. Pengobatan tersebut antara lain konseling, hypnotherapy, dan,  psychotherapy. Jika tidak dilakukan terapi, penderita dapat mengalami kegilaan. Apabila terapi dilakukan dengan benar dan tepat, fobia ini dapat disembuhkan.



Daftar Pustaka
Adnamazida, Rizqi. 2012. 10 Jenis Fobia Yang Paling Umum. Merdeka 24 Agustus 2012 diakses dari http://www.merdeka.com/sehat/10-jenis-fobia-yang-paling-umum.html pada 7 Oktober 2012 pukul 20.05 WIB.
American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual on Mental Disorders, fourth edition (DSM-IV). Washington, DC: American Psychiatric Press, 1994.
Fear of Everything. Humans Phobias. Diakses dari http://www.fearofstuff.com/humans/fear-of-everything/ pada 7 Oktober 2012 pukul 20.30 WIB.
First, Michael B. dan Allan Tasman. 2011. Clinical Guide to the Diagnosis and Treatment of Mental Disorders, Second Edition. United Kingdom: Wiley-Blackwell.
Fobia. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Diakses dari http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php pada 7 Oktober 2012 pukul 19.10 WIB.
Panophobia: Do You Have A Fear Of Everything?. Common Phobias, What Do You Fear?. Diakses dari http://common-phobias.com/Pano/index.htm pada 7 Oktober 2012 pukul 20.22 WIB.
Phobia. Oxford Dictionaries. Oxford University Press. Diakses dari http://oxforddictionaries.com/definition/english/phobia pada 7 Oktober 2012 pukul 19.07 WIB.

Saturday, November 17, 2012

Facebook, Media Periklanan Efektif #bridgingcourse11

            Iklan bukanlah hal yang asing lagi bagi kita. Setiap hari kita sudah pasti melihat iklan, baik iklan di televisi, surat kabar atau majalah, di jalan raya, bahkan pada cat dinding sebuah rumah yang menunjukkan brand tertentu. Produk atau jasa yang diiklankan pun sangat beragam, diantaranya produk kecantikan dan jasa asuransi. Karena jumlahnya yang sangat banyak., iklan tersebar dimana-mana.
            Pada sebuah perusahaan yang menjalankan bisnis, baik dalam bidang produksi barang maupun jasa, pasti terdapat kegiatan periklanan di dalamnya. Susanto (1977:203) menyatakan, “Fungsi periklanan adalah untuk memperoleh pembeli atau pemakai barang atau jasa sebagaimana diharapkan oleh komunikator”. Dengan demikian, jumlah penjualan barang atau jasa pun dapat meningkat dan memperoleh keuntungan lebih besar. Hal ini menyebabkan para pengusaha berlomba-lomba untuk menarik lebih banyak audiens melalui iklan di berbagai media.
            Dewasa ini, hampir seluruh komputer terhubung dengan internet. Dalam dunia internet muncul istilah Electronic Commerce (E-Commerce) atau perdagangan elektronik. Selain akses yang cepat dan murah, cakupan internet adalah secara global atau menyeluruh. Dampaknya, e-commerce dapat dilakukan dengan siapa saja, tanpa terbatas ruang dan waktu. Dengan demikian, e-commerce memiliki pasar yang luas, mulai dari nasional hingga internasional (Suyanto, 2003:50). Pasar yang sangat luas ini menjadi potensi terbesar dari e-commerce.
Layaknya perusahaan yang melakukan bisnis secara offline, para pelaku bisnis e-commerce juga membutuhkan iklan untuk memasarkan barang atau jasanya. Internet merupakan media interaktif, maka iklan dalam internet disebut dengan istilah interactive advertising (Winarno, 2008:210). Sebuah iklan interaktif dapat mencapai pasar yang sangat luas, jauh lebih luas dari iklan melalui televisi atau surat kabar dengan biaya yang lebih murah pula. Iklan interaktif dapat ditampilkan melalui berbagi layanan yang ada dalam internet, salah satunya adalah social networking atau situs jejaring sosial Facebook.
Facebook merupakan salah satu situs jejaring sosial yang menyediakan layanan advertising atau periklanan. Layanan ini dapat membuat para pengguna Facebook memasang bermacam-macam iklan, antara lain iklan sebuah produk dan sebuah event atau acara tertentu. Delapan tahun sejak kemunculan pertama Facebook sebagai situs jejaring sosial, pada 14 September 2012 Facebook mencapai satu milyar pengguna aktif. Maksud dari pengguna aktif adalah orang yang telah melakukan login ke Facebook dalam jangka waktu 30 hari terakhir (Guynn, 2012). Facebook memanfaatkan potensi dari banyaknya jumlah pengguna yang terus berkembang sebagai target iklan interaktif pada situsnya.
            Pemasangan sebuah iklan tentu membutuhkan biaya, termasuk iklan interaktif dalam Facebook. Biaya pemasangan iklan pada Facebook tentu akan berbeda dengan pemasangan pada sebuah kolom di surat kabar atau di televisi.
            Menurut Dunay dkk. (2011:64), terdapat dua jenis pembayaran untuk pemasangan iklan di Facebook, yaitu Cost Per Impression (CPI atau CPM) dan Cost Per Click (CPC). CPM adalah biaya per seribu tampilan, maka iklan dibayar saat iklan telah ditampilkan sebanyak seribu kali. CPC adalah biaya per klik, maka biaya iklan dibebankan setiap kali ada yang klik iklan tersebut.
Hof (2011) menyajikan data perbedaan rata-rata CPM antara Facebook dan televisi. CPM televisi seharga empat belas dolar, sedangkan Facebook hanya 3,80 dolar. Biaya yang jauh berbeda menunjukkan biaya periklanan Facebook yang rendah, namun memiliki cakupan yang sangat luas karena jumlah penggunanya yang besar sehingga keuntungan akan meningkat. Dengan demikian, akan jauh lebih efektif untuk beriklan di Facebook daripada beriklan di televisi.
Pengiklan di Facebook dapat memilih sendiri jenis pembayaran yang akan mereka gunakan sekaligus memegang kendali penuh atas jumlah yang mereka belanjakan untuk setiap iklan dengan menetapkan anggaran harian atau anggaran masa promosi. Biaya yang dihabiskan tidak akan pernah melebihi anggaran yang sudah ditetapkan oleh pengiklan.
Untuk membuat iklan di Facebook hanya dibutuhkan beberapa langkah sederhana dan tidak membutuhkan waktu lama.
Pertama, membuat sebuah Facebook page atau halaman Facebook. Halaman berisi segala sesuatu tentang bisnis mulai dari informasi terbaru, foto dan video, penawaran atau promosi tertentu, serta menjadi pusat interaksi dengan pengguna lain di Facebook. Menyukai atau like Facebook Page dibutuhkan agar pengguna yang menyukai halaman dapat tetap terhubung dengan bisnis dan mengetahui setiap update seperti event-event dan promosi.
Kedua, terhubung dengan pengguna lain yang belum menjadi penggemar dalam Facebook page melalui iklan. Untuk terhubung dengan pengguna lain melalui iklan, Facebook memberikan kesempatan bagi para pengiklan untuk menargetkan iklan kepada audiens dengan kriteria tertentu sesuai harapan pengiklan. Kriteria tersebut dapat berupa lokasi, umur, jenis kelamin, dan ketertarikan terhadap hal tertentu. Hal ini dimaksudkan agar pesan dapat tersampaikan dengan baik kepada orang-orang yang tepat. Penggunaan kriteria menjadikan iklan di Facebook semakin efektif.
Terdapat dua tipe iklan yang umum dalam periklanan Facebook, yaitu standard ad dan sponsored stories. Sesuai dengan namanya, standard ad merupakan bentuk iklan yang paling biasa. Iklan ini biasanya muncul pada kolom sebelah kanan situs Facebook. Sponsored stories atau berita bersponsor adalah pesan yang berasal dari teman yang terhubung dengan suatu bisnis melalui Facebook page. Ketika salah seorang pengguna yang telah menyukai halaman facebok menyukai salah satu post yang dijadikan berita bersponsor, maka post tersebut akan muncul dalam news feed pengguna tersebut. Berita bersponsor membuat iklan di Facebook lebih efektif lagi.
Periklanan dalam Facebook mungkin merupakan pilihan tepat bagi sebuah bisnis. Andrew Lipsman dalam sebuah artikel di situs majalah Time menyatakan, “Facebook ads can absolutely drive advertising effectiveness….” (Gustin, 2012). Walaupun tidak memerlukan biaya yang banyak, namun iklan yang ditampilkan dalam Facebook dapat benar-benar menjadi iklan yang efektif.
Dalam periklanan Facebook, selain biaya yang rendah pihak pengiklan juga memiliki kesempatan untuk menargetkan iklan kepada calon audiensnya dengan kriteria spesifik yang disediakan Facebook, sehingga pesan dapat disampaikan kepada orang yang tepat dan menjadikan Facebook sebagai media yang efektif. Sebagai media iklan sebuah bisnis, Facebook turut berusaha membantu agar iklan-iklan yang ditampilkan dapat berfungsi secara efektif dengan memberikan tips-tips yang sangat bermanfaat dalam mengoptimalkan Facebook page.



Daftar Pustaka
Buku dan E-Book
Dunay, Paul dkk. 2011. Facebook Advertising For Dummies. Accessed 3 November 2012 at 16:05 WIB. Archieved at http://books.google.co.id/books?id=PcncFE9a9tQC&printsec=frontcover&dq=facebook+page&hl=en&sa=X&ei=0yyWUJWYJInsrAeq9oCoDw&ved=0CEEQ6AEwBA#v=onepage&q&f=false.
Susanto, Astrid S. 1977. Komunikasi dalam Teori dan Praktek Jilid I. Cetakan Kedua. Bandung: Binacipta.
Suyanto, M. 2003. Strategi Periklanan Pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta: Andi.
Winarno, Bondan. 2008. Rumah Iklan. Jakarta: Kompas.

Internet
Advertising on Facebook. 2012. Accessed 2 November 2012 at 10:02 WIB. Archieved at http://www.facebook.com/about/ads/.
Create a Page. 2012. Accessed 2 November 2012 at 10:17 WIB. Archieved at http://www.facebook.com/pages/create.php.
Facebook. 2012. The Power of Facebook Advertising. Accessed 2 November 2012 at 11:51 WIB. Archieved at http://www.facebook.com/business/power-of-advertising.
Gustin, Sam. 2012. Do Facebook Ads Work?. Accessed 3 November 2012 at 05:58 WIB. Archieved at http://business.time.com/2012/08/07/do-facebook-ads-work/.
Guynn, Jessica. 2012. Facebook Hits 1 Billion Users, Reaching Historic Milestone. Accessed 3 November 2012 at 05:11 WIB. Archieved at http://articles.latimes.com/2012/oct/04/business/la-fi-tn-facebook-hits-historic-milestone-1-billion-users-20121004.
Hof, Robert. 2011. Facebook’s New Advertising Model: You. Accessed 2 November 2012 at 19:52 WIB. Archieved at http://www.forbes.com/sites/roberthof/2011/11/16/facebooks-new-advertising-model-you/.
Types of Facebook Advertising. 2012. Accessed 3 November 2012 at 18:51 WIB. Archieved at http://facebook-designers.com/types-of-facebook-advertising/.