Friday, September 28, 2012

Iklan Televisi dan Perilaku Konsumtif #bridgingcourse06

            Televisi. Sebuah benda yang sudah tidak asing lagi bagi peradaban manusia. Rasanya sebuah rumah tidak lengkap tanpa televisi. Bahkan, satu televisi pun dirasa kurang. Berdasarkan survei yang dilakukan Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyelenggaraan Pos dan Informatika pada tahun 2011, hasil survei menunjukkan 98,60% rumah tangga memiliki akses TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di rumahnya. Akses TIK yang diidentifikasi dalam survei ini salah satunya adalah mengenai kepemilikan televisi di sektor rumah tangga yang mencapai 95.56%. Angka ini menunjukkan kecenderungan rumah tangga mengakses informasi melalui media televisi daripada media lainnya, seperti surat kabar dan radio, serta menjadikan televisi pilihan utama sebagai media informasi. Maka tidak heran televisi menjadi benda wajib di dalam sebuah rumah.
Masyarakat lebih memilih menonton televisi karena lebih praktis dan ekonomis. Ekonomis disini berarti, dengan satu media informasi masyarakat dapat mengakses bermacam-macam informasi sekaligus hiburan. Seseorang tidak perlu pergi ke bioskop untuk menonton film, karena televisi sekarang ini juga menyajikan berbagai jenis film. Mulai dari film kartun hingga film box office Hollywood. Keragaman program yang disajikan oleh berbagai stasiun televisi membuat orang betah berlama-lama duduk menghadap benda yang modelnya terus berganti dan semakin canggih sekarang ini. Secara tidak sadar, kehadiran televisi menjadi suatu kebutuhan. Hal ini dikarenakan televisi tidak sekedar menjadi sarana untuk memudahkan mengakses setiap informasi, namun juga berperan sebagai sarana penghibur yang mudah untuk didapatkan.
Menurut Cangara, definisi media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi. (Cangara, 2003:134) Karakteristik media massa sendiri menurut Cangara diantaranya adalah meluas dan serempak, serta bersifat terbuka. Terbuka disini berarti dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa. Dari teori tersebut, televisi dapat disebut sebagai salah satu media massa. Berarti, di dalam berbagai siaran yang ada di televisi, termuat pesan-pesan yang diharapkan dapat tersampaikan dengan baik kepada khalayak (penerima) tanpa batasan apapun atau tanpa terkecuali.
Iklan atau pariwara merupakan suatu tayangan yang hampir tidak dapat terlepas dari acara televisi manapun. Berbagai jenis iklan, mulai dari otomotif, makanan, produk kecantikan sampai real estate menghiasi layar televisi. Jumlah iklan yang tidak terbatas dan variasi bentuk iklan itu sendiri seakan berlomba-lomba untuk menarik perhatian audiens yang menontonnya. Beberapa iklan dibuat cerita bersambung agar audiens tertarik dan ingin mengetahui kelanjutan ceritanya. Tidak sedikit pula iklan yang disisipkan ke dalam sebuah acara televisi. Artis-artis ternama biasa menjadi bintang iklan dan terkadang sengaja dibuat seolah-olah bukan merupakan sebuah iklan, melainkan pengalaman artis menggunakan produk yang diiklankan tersebut. Tampaknya, segala ide dan kreativitas sang pembuat iklan dicurahkan untuk membuat suatu iklan semenarik, seunik, dan semenonjol mungkin.
Tujuan dari iklan sendiri tidak lain adalah menyampaikan pesan kepada audiens  mengenai produk yang diiklankan. Menurut Jefkins (1997:17), "Pada dasarnya tujuan periklanan adalah mengubah atau mempengaruhi sikap-sikap khalayak". Suatu iklan dikatakan berhasil apabila mampu menyampaikan pesan dan mempengaruhi audiens.
Pengaruh besar yang ditimbulkan dari iklan adalah sikap konsumtif. Menurut KBBI, definisi konsumtif adalah bersifat konsumsi. Beragam iklan yang ditayangkan di tv menyebabkan masyarakat menjadi konsumtif. Ketika melihat iklan komersial, masyarakat cenderung ingin membeli produk-produk yang diiklankan dan semakin tergiur untuk membeli barang-barang diluar kebutuhan primer. Keinginan untuk membeli muncul karena masyarakat ingin mencoba suatu produk baru atau memenuhi tuntutan gaya hidup modern. Selain itu juga disebabkan oleh keinginan untuk diterima lingkungannya agar tidak disebut ketinggalan zaman atau istilahnya ga gaul.
Adanya tv shopping atau acara televisi yang mengiklankan berbagai macam produk dalam programnya turut mendorong sikap konsumtif masyarakat. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan sebuah produk dengan berbagai keunggulan dan promosinya, sehingga audiens tertarik untuk membeli produk tersebut. Sistem pemesanan produk adalah melalui telepon. Produk yang biasa ditawarkan adalah alat-alat rumah tangga, alat-alat kesehatan dan olahraga.
Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa iklan berperan besar dalam perubahan perilaku masyarakat. Perilaku yang paling banyak tercipta dalam masyarakat adalah perilaku konsumtif. Oleh sebab itu, masyarakat perlu berhati-hati dalam menyaring semua informasi dari iklan yang ditayangkan di televisi dan memprioritaskan kebutuhan yang diperlukan.


Daftar Pustaka
Cangara, Hafied. 2003. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Di bawah ancaman konsumerisme. 13 Maret 2012. Diakses dari http://www.antaranews.com/berita/301130/di-bawah-ancaman-konsumerisme pada 27 September 2012 pukul 12.29 WIB.
Digital Collections Universitas Kristen Petra. Diakses dari digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=20&submit.y=24&submit=prev&page=2&qual=high&submitval=prev&fname=/jiunkpe/s1/ikom/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-51403153-8727-pepsodent-chapter2.pdf pada 27 September 2012 pukul 08.18 WIB.
Jefkins, Frank. 1997. Periklanan, Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Kementrian Komunikasi dan Informatika. 2011. Indikator TIK Indonesia 2011. Jakarta: Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika (hal xvii)
Pengaruh antara terpaan iklan televisi terhadap perilaku konsumtif remaja di SMU Bruderan. 9 Juni 2011. Diakses dari http://www.4skripsi.com/skripsi-sosial/pengaruh-antara-terpaan-iklan-televisi-terhadap-perilaku-konsumtif-remaja-di-smu-bruderan.html#axzz27e1dSFGP pada 27 September 2012 pukul 20.39 WIB.
Sekolah Pascasarjana UGM. Konsumerisme dalam Kehidupan Masyarakat Urban: Studi Kasus Masyarakat Perkotaan di Kecamatan Senen Jakarta Pusat. Diakses dari http://pasca.ugm.ac.id/v2.1/promotion/id/115 pada 26 September 2012 pukul 19.47 WIB.

Saturday, September 22, 2012

Korea Selatan, Mendunia Melalui Media #bridgingcourse05

Siapa yang tidak mengenal Korea Selatan. Saat ini Korea Selatan identik dengan K-Pop atau Korean Pop. K-Pop adalah jenis aliran musik yang berkembang di Korea Selatan dan biasanya ditampilkan dalam boyband atau girlband. Baru-baru ini, Indonesia dihebohkan dengan konser “SM Town” yang diadakan di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Ribuan tiket habis terjual. Konser yang diselenggarakan pada Sabtu, 22 September 2012 ini menghadirkan artis-artis Korea papan atas. Tidak heran para K-popers atau pecinta K-Pop memenuhi stadion Gelora Bung Karno mengingat ini adalah konser pertama yang digelar di Indonesia.
Korea Selatan merupakan negara yang berada di Asia Timur. Negara ini berbatasan dengan Korea Utara. Kedua negara tersebut awalnya menjadi satu, namun kemudian menjadi dua bagian sejak tahun 1948 karena perbedaan ideologi. Pada tahun 2011, Korea Selatan memiliki jumlah produk domestik bruto (PDB) jauh lebih besar dibandingkan dengan Korea Utara.1 Menurut data The World Bank, Korea Selatan dikategorikan sebagai negara dengan penghasilan tinggi, sendangkan Korea Utara dikategorikan sebagai negara dengan pernghasilan rendah. Hal ini menunjukkan Korea Selatan merupakan negara yang jauh lebih maju dari Korea Utara.
Segala hal yang berhubungan dengan Korea tampaknya mulai mendunia. Tidak hanya melalui musiknya, namun juga drama, budaya, kuliner, pariwisata, dan fashion. Apa yang sebenarnya membuat Korea mendunia dan semakin maju, tentu karena peran besar dari media, baik media massa maupun media interaktif. Menurut John Naisbitt dan Patricia Aburdence (Megatrend 2000, 1991), dunia kini telah menjadi global village. Artinya, peristiwa yang terjadi di suatu negara, akan segera mempengaruhi perkembangan masyarakat di negara lain. Media massa dan media interaktif sangat membantu penyebaran informasi dengan cepat. Dalam hitungan detik melalui internet, kita dapat mengetahui informasi terbaru dari belahan dunia lain.
Menurut Dominick (The Dynamics of Mass Communications, 2012), fungsi komunikasi  massa adalah sebagai surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (pertalian), transmission of  value (penyebaran nilai-nilai), dan entertainment (hiburan). Dari kelima fungsi tersebut, yang paling menarik dan berpengaruh adalah fungsi linkage atau pertalian. Terdapat penjelasan bahwa media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan yang sama tetapi terpisah secara geografis dengan diperhatikan atau dihubungkan oleh media. Hal ini dapat menjadi dasar mengapa Korea Selatan dapat cepat mendunia.
Iklan komersial yang dirilis oleh pemerintah Korea Selatan pada tahun 2010 bertema “Fly To Seoul” merupakan iklan pariwisata yang bertujuan menarik wisatawan asing. Seoul merupakan ibukota Korea Selatan. Iklan ini terbilang cukup sukses dilihat dari viewers di Youtube yang mencapai hampir dua juta. Bintang iklan ini adalah boyband papan atas di Korea Selatan, yaitu 2PM. Pemerintah Korea Selatan terbiasa memakai artis-artis papan atas sebagai bintang iklan komersial, baik iklan pariwisata maupun iklan layanan masyarakat. Iklan tersebut terbilang sukses menarik perhatian wisatawan asing. Hal ini dapat dibuktikan dengan jumlah wisatawan asing naik 3% pada tahun 2011.2
Korea Selatan menawarkan banyak tempat wisata menarik. Salah satu tempat wisata yang terkenal adalah Jeju Island atau Pulau Jeju yang terkenal dengan keindahan alamnya. Selain Pulau Jeju, masih banyak pulau yang terdapat di Korea yang menawarkan keindahan. Korea Selatan sebagai tempat yang penuh dengan sejarah dan pernah memiliki kerajaan, memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing. Keindahan tempat-tempat di Korea dikenalkan melalui media, baik iklan komersial, acara televisi, artikel di internet, sampai video klip musik.
Semakin lama, semakin banyak acara televisi khusus membahas kebudayaan atau kuliner dari Korea. Salah satu acara televisi yang terkenal, yaitu “Kimchi Chronicles” merupakan acara yang diproduksi oleh Amerika Serikat. Acara ini membahas kebudayaan Korea, khususnya bermacam-macam kuliner yang bisa dinikmati di Korea. Melalui acara ini, banyak orang lebih tahu dan mengenal Korea. Kimchi merupakan makanan tradisional khas Korea, yaitu salah satu asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas, biasanya tebuat dari lobak putih. Kimchi menjadi makanan favorit wisatawan asing dan dapat ditemukan di supermarket yang menjual bahan makanan Korea. Selain reality dan variety show, drama Korea juga ramai diperbincangkan dan banyak ditayangkan di stasiun televisi lokal.
Hal yang paling berpengaruh dalam membuat Korea mendunia dan memajukan Korea dalam berbagai sektor adalah jenis musik korea, yaitu Korean Pop (K-pop). K-pop sangat digemari oleh berbagai kalangan usia tidak hanya di Benua Asia saja, namun juga di Benua Amerika, Eropa, dan belahan dunia lainnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan artis papan atas Korea pernah menggelar konser di luar Benua Asia. Antusiasme penggemar dari luar Benua Asia sangat tinggi. Musik ini memiliki ciri-ciri yang khas, yaitu disertai dance (tarian) yang menarik. Personil dari boyband atau girlband dari Korea Selatan ini juga berpenampilan menarik. Para personil memiliki wajah yang cantik dan tampan, dengan warna rambut yang beragam dan style berpakaian yang sangat khas Korea. Melalui K-pop masyarakat juga mengenal fashion Korea. Saat ini, fashion Korea banyak mewarnai fashion masyarakat di Indonesia, mulai dari gaya rambut hingga gaya berpakaian. Akibatnya, muncul istilah Korea fever atau demam korea di seluruh dunia.
Hal-hal diatas tentunya sangat berhubungan sehingga sangat membangun dan memajukan berbagai sektor yang ada di Korea Selatan, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi. Hal-hal tersebut juga menjadikan Korea Selatan negara yang semakin maju dan tidak kalah dalam persaingan global. Artinya, media sangat berperan besar dalam memajukan dan membuat Korea semakin mendunia.


1 PDB Korea Selatan USD 1,116 triliun, sedangkan Korea Utara USD 32,7 milyar (Data dari The World Bank)
2 “Number of Foreign Tourists to Seoul Jumps 3% Year-on-Year during First Half”. Diakses dari http://english.seoul.go.kr/ pada 21 September 2012 pukul 10.03 WIB



Daftar Pustaka

Bab 2: Landasan Teori. Diakses dari http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2011-2-00553-MC%20BAB%202.pdf pada 21 September 2012 pukul 10.47 WIB.

Dominick, Joseph. 2012. Dynamics of Mass Communication: Media in Transition, twelfth edition. Amerika: McGraw-Hill.

Fly to Seoul "Boom Boom Boom" Video. Diakses dari http://www.youtube.com/watch?v=X8ootHSnDUA pada 21 September 2012 pukul 10.11 WIB.

Kimchi. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kimchi pada 21 September 2012 pukul 11.13 WIB.

Seoul Metropolitan Goverment. Number of Foreign Tourists to Seoul Jumps 3% Year-on-Year during First Half. Diakses dari http://english.seoul.go.kr/gtk/news/news_view.php?idx=15311 pada 21 September 2012 pukul 11.02 WIB.

Seoul Metropolitan Government. Infinitely Yours, Seoul. Diakses dari http://english.seoul.go.kr/gtk/news/news_view.php?idx=15311 pada 21 September 2012 pukul 11.02 WIB.

The World Bank. Data: Korea Democratic Republic. Diakses dari http://data.worldbank.org/country/korea-democratic-republic pada 21 September 2012 pukul 10.33 WIB.

The World Bank. Data: Korea Republic. Diakses dari http://data.worldbank.org/country/korea-republic pada 21 September 2012 pukul 10.30 WIB.

World Bank National Accounts Data and OECD National Accounts Data Files. GDP. Diakses dari http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.MKTP.CD pada 21 September 2012 pukul 10.35 WIB.

Saturday, September 15, 2012

Bermodal Koneksi Internet, Foto, dan Hashtag #bridgingcourse04



            Pada era globalisasi ini, internet merupakan hal yang sangat umum dan dekat dengan kehidupan manusia. Hal ini dibuktikan dengan jumlah pengguna internet di dunia pada 31 Desember 2011 mencapai angka 2.267.233.742. Benua dengan jumlah pengguna internet terbanyak adalah Benua Asia, yaitu sebesar 44,8% dari total pengguna internet di seluruh dunia.1 Negara Indonesia sendiri menduduki peringkat keempat setelah Cina, India, dan Jepang dengan jumlah total 55 juta pengguna internet.2 Jumlah tersebut menunjukkan kesadaran masyarakat Asia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya terhadap teknologi informasi cukup tinggi, sehingga pertukaran berbagai informasi berjalan dengan sangat cepat.
Internet merupakan salah satu media dalam berkomunikasi. Setiap orang menggunakan media internet untuk kebutuhan masing-masing dan menentukan apa hasil yang ingin mereka dapatkan melalui media tersebut.3 Situs jejaring sosial, blog, dan online shop merupakan beberapa contoh media yang menunjang komunikasi. Secara keseluruhan, keberadaan internet diharapkan dapat mempermudah kehidupan penggunanya karena menyediakan berbagai fasilitas dan informasi.
Internet dapat menjadi sumber ekonomi masyarakat. Perdagangan elektronik atau disebut e-commerce semakin besar dari tahun ke tahun. Saat ini, semakin banyak online shop bermunculan dengan berbagai komoditas yang ditawarkan. Transaksi jual beli secara online sudah menjadi tren bagi masyarakat modern. Melihat tingginya mobilitas dan kesibukan masyarakat saat ini, transaksi secara online menjadi hal yang dibutuhkan masyarakat yang tidak memiliki banyak waktu luang untuk berbelanja.
Keberadaan online shop yang dinilai menguntungkan membuat banyak orang mencoba berbisnis secara online. Hal tersebut juga membuat Brigitta Larasati, seorang mahasiswa jurusan akuntansi mencoba untuk berdagang secara online. Uniknya, Brigitta tidak menggunakan website sebagai toko online-nya. Ia lebih memilih menampilkan barang dagangannya melalui sebuah aplikasi bernama Instagram. Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto gratis yang dapat digunakan pada sistem operasi iOS dan Android.
Bermodal nol rupiah atau tanpa dana sama sekali, Brigitta mulai merintis online shop miliknya. Ia membuat akun gratis pada aplikasi instagram bernama “pinkpastelcase” dan berperan sebagai reseller. Reseller adalah orang yang menjual kembali barang yang sudah dibeli dari supplier (penyedia barang). Inti dari kegiatannya hanyalah menjual kembali dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan. Hal inilah yang menyebabkan tidak diperlukan modal berupa uang untuk membeli barang. Cukup memiliki modal pulsa untuk modem internet atau berlangganan layanan internet pada handphone.
Brigitta menjual berbagai aksesoris dari produk Apple, mulai dari case iPhone hingga case macbook. Kualitas barang yang dijual adalah OEM atau Original Equipment Manufacturer. Maksudnya, barang berasal dari perusahaan aslinya. Harga barang yang dijual bervariasi, yaitu berkisar antara Rp 50.000,00 sampai Rp 300.000,00. Harga tersebut belum termasuk ongkos kirim ke alamat para pembeli.
Barang-barang dagangannya ditampilkan melalui foto yang diunggah pada akun instagramnya. Pada judul foto, ia menambahkan hashtag-hashtag populer yang biasa dicari pengguna lain melalui search engine yang ada di dalam aplikasi Instagram. Hal ini bertujuan agar pengguna lain dapat melihat foto-foto barang dagangannya ketika mencari menggunakan hashtag tersebut.
Pada awalnya, Brigitta mengambil barang sesuai dengan pesanan konsumen saja. Dengan berjalannya waktu, setelah mendapatkan cukup banyak followers dan keuntungan, ia mulai berani menyimpan banyak stok barang walaupun konsumen belum melakukan pemesanan. Kenyataannya, barang-barang tersebut cepat terjual sehingga Brigitta harus sering dan rutin menyimpan stok. Brigitta lebih memilih untuk menjual barang readystock daripada pembeli melakukan pemesanan suatu barang dengan cara PO (Pre-order). Pre-order membutuhkan proses transaksi lebih lama, sehingga perputaran uang juga lambat. Berbeda dengan readystock, begitu pembeli memesan barang bisa langsung dikirim sehingga pelayanan pun menjadi cepat.
Brigitta Larasati mencantumkan nomor handphone dan pin Blackberry pada biodata akunnya. Tanpa perlu berkeringat, pembeli datang dengan sendirinya. Brigitta hanya mengandalkan kekuatan internet dan hashtag. Tanpa disadari, ia sudah memiliki seribu followers dan mampu meraih keuntungan 10 juta rupiah dalam kurun waktu kurang dari 1 bulan. “Saya ingin membuktikan bahwa berbisnis tidak harus memiliki modal yang besar. Sekarang saya sudah membuktikan bahwa saya bisa mendapatkan keuntungan walaupun memulai dengan modal nol rupiah”, kata Brigitta. Ia mengutamakan fast response (tanggapan cepat) dan pelayanan cepat untuk bisnisnya. Hal inilah yang disukai oleh para konsumen dan membuat bisnisnya sukses.
Berbisnis secara online biasanya dijadikan penghasilan sampingan karena dapat dilakukan bersamaan dengan aktivitas lain. Online shop tidak perlu dijaga dan diawasi seperti toko-toko pada umumnya karena barangnya tidak akan bisa dicuri. Dengan begitu, para pebisnis online khususnya di Instagram tidak perlu mengeluarkan biaya banyak untuk gaji karyawan dan perawatan toko.
Hal lain yang mendorong kesuksesan Brigitta dengan bisnisnya di Instagram tidak lain adalah perkembangan Instagram yang cukup besar. Dari web resmi Instagram, didapatkan data-data statistik aplikasi tersebut. Sejak dirilis pada Oktober 2010, Instagram memiliki seratus juta pengguna terdaftar, lima juta foto diunggah setiap harinya, dan sepuluh juta pengunjung setiap harinya.Statistik tersebut menunjukkan besarnya potensi yang dimiliki aplikasi Instagram, khususnya untuk berbisnis.
Internet memiliki peran yang sangat besar sebagai media jika digunakan sesuai kebutuhan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pendapatan dihasilkan hanya dengan bermodal koneksi internet dan membuat akun gratis pada aplikasi gratis yang bernama Instagram. Melihat perkembangannya, Instagram dapat dijadikan salah satu media yang sangat menguntungkan. Aplikasi tersebut dapat memberikan banyak kontribusi pada perdagangan elektronik khususnya di Indonesia.


1 Miniwatts Marketing Group. Internet World Stats. 2012. Diakses dari http://www.internetworldstats.com/stats.htm.
2 Miniwatts Marketing Group. Asia Internet Use, Population Data, and Facebook Statistics. 2012. Diakses dari http://www.internetworldstats.com/stats3.htm.
3 Em Griffin. 2012. A first look at communication theory: eighth edition. Halaman 358.
4 Instagram Inc. Instagram in Statistics. 2012. Diakses dari http://instagram.com/press/.


Daftar Pustaka
Griffin, Em. 2012. A first look at communication theory: eighth edition. Amerika: McGraw Hill.
Instagram Inc. Instagram in Statistics. 2012. Diakses dari http://instagram.com/press/ pada 15 September 2012 pukul 13.00 WIB.
Larasati, Brigitta. Personal Interview. 14 September 2012.
Miniwatts Marketing Group. Asia Internet Use, Population Data, and Facebook Statistics. 2012. Diakses dari http://www.internetworldstats.com/stats3.htm pada 15 September 2012 pukul 12.40 WIB.
Miniwatts Marketing Group. Internet World Stats. 2012. Diakses dari http://www.internetworldstats.com/stats.htm pada 15 September 2012 pukul 12.38 WIB.

Saturday, September 8, 2012

Karang Taruna Tetap Eksis #bridgingcourse03


           Dari tahun ke tahun, dunia mengalami perubahan besar. Begitu juga dengan Indonesia. Indonesia merupakan negara berkembang yang mengalami kemajuan dengan cepat. Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 6,4% pada triwulan II tahun 2012. Penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49%. (Badan Pusat Statistik: 2010, 2012) Walaupun ekonomi tumbuh pesat, namun Indonesia masih belum bisa mengatasi laju pertumbuhan penduduknya yang tinggi. Hal tersebut juga mengakibatkan banyaknya pemuda di Indonesia.

            Undang-Undang No. 40 tahun 2009 tentang “Kepemudaan” menyebutkan bahwa kategori umur pemuda adalah 16-30 tahun. Berdasarkan kategori umur tersebut, jumlah pemuda pada tahun 2011 diperkirakan mencapai 62,92 juta jiwa atau hampir mencapai 27% dari total jumlah penduduk di Indonesia. (BAPPENAS, 2012) Banyaknya pemuda di Indonesia mengingatkan pada organisasi karang taruna. Karang taruna merupakan organisasi sosial kemasyarakatan di wilayah desa/kelurahan yang bergerak di bidang kesejahteraan sosial. Keberadaan karang taruna berada di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah karang taruna di Indonesia saat ini mencapai lebih dari 6.200 unit, jadi sekurang-kurangnya setiap desa di Indonesia memiliki satu unit karang taruna. (Departemen Sosial)
            Pada zaman serba maju ini, tidak terlihat banyak kegiatan karang taruna di desa-desa. Pemuda banyak yang beraktivitas diluar lingkungannya sendiri. Menurut Ketua Karang Taruna Nasional Taufan EN Rotorasiko, saat ini karang taruna kurang diminati dan dianggap mati suri karena nyaris tidak lagi semarak berkegiatan. Salah satu penyebabnya adalah telah dibubarkannya Departemen Sosial (Depsos) oleh mantan Presiden Abdurrahman Wahid yang selalu menaungi karang taruna. (Kompas, 2011)  Demikian juga menurut Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, beliau menilai potensi pemuda di Jawa Tengah cukup memadai sehingga tinggal menuntut kemauan para anggota karang taruna, dan karang taruna sebagai penggerak reformasi harus diberdayakan untuk kemajuan Jawa Tengah. (Antara, 2012)
            Berdasarkan pernyataan diatas, maka memunculkan pertanyaan mengenai apakah benar karang taruna di Indonesia kurang diminati dan para pemuda sudah tidak aktif lagi dalam karang taruna. Dalam tulisan ini akan disajikan hasil wawancara dengan Lisa Lindawati, aktivis sekaligus ketua dari karang taruna Jaya Kusuma yang terletak di desa Singosaren, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Karang artinya tempat. Taruna artinya remaja atau pemuda. Jadi Karang Taruna berarti tempat kegiatan para pemuda. Begitu pula di desa Singosaren. Karang taruna Jaya Kusuma menjadi tempat kegiatan para pemuda desa.  Karang taruna Jaya Kusuma berdiri sejak tahun 1984. Karang taruna merupakan partner dari pemerintah untuk menyelesaikan persoalan kesejahteraan sosial di tingkat kelurahan/desa. Lisa Lindawati, ketua karang taruna bergabung dalam karang taruna ini sejak tahun 2009. Ia mengawali aktivitas di karang taruna Jaya Kusuma sebagai sekretaris.
Lisa Lindawati yang sekarang berumur 25 tahun merasa terikat dengan komitmen sosial karena merasa mempunyai tanggung jawab sosial terhadap masyarakat di desanya sendiri. Ia ingin memberi manfaat di desanya sendiri sebelum pergi ke tempat lain. Ia tidak pernah lelah untuk mengajak masyarakat desa Singosaren untuk maju bersama. Sekarang, ia menjabat sebagai ketua pada periode kepengurusan yang baru, yaitu periode 2012-2015.
Desa Singosaren berada di daerah sub-urban, yang mana merupakan perpindahan desa dan kota. Hal ini mengakibatkan gotong royong masih bagus, namun terpaan kultur kota pada pemuda mulai tampak, yang mana menjadi tantangan tersendiri bagi para pemuda di desa ini. Selain itu, serapan terhadap teknologi dan informasi lebih tinggi karena letaknya yang di dekat perkotaan.
Lisa Lindawati bekerja sebagai staf pengajar pada program sarjana komunikasi Universitas Gadjah Mada. Sebagai orang komunikasi, ia ingin agar masyarakat desa Singosaren dapat mengakses informasi seluas-luasnya. Prinsipnya adalah dari, oleh, dan untuk rakyat, sesuai dengan prinsip karang taruna yang terdapat dalam Peraturan Menteri Sosial Indonesia No. 77/HUK/2010 tentang “Pedoman Dasar Karang Taruna”.
Menurut Lisa Lindawati, karang taruna merupakan organisasi pemuda yang sasarannya adalah agar pemuda memiliki ruang untuk bertukar informasi, sehingga peluang informasi dan pekerjaan menjadi lebih besar. Satu hal yang selalu ditanamkan dalam karang taruna Jaya Kusuma adalah optimisme. Bila menjadi orang yang berguna, minimal orang tersebut bisa membangun dirinya sendiri. Visi dari karang taruna Jaya Kusuma sendiri adalah mencerdaskan kehidupan pemuda Singosaren pada khususnya dan masyarakat Singosaren pada umumnya. Fokus dari karanga taruna ini sendiri adalah kesejahteraan sosial, ekonomi produktif, rekreasi, olahraga dan kesenian.
Program yang telah dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut adalah dengan diaadakannya Sanggar Sinau Bareng, yaitu tempat belajar para pemuda dan semua warga desa yang ingin belajar dengan melakukan sosialisasi sanggar, pelatihan, dan mengembangkan kreativitas. Dalam Sanggar Sinau Bareng terdapat akses internet, dan ruang belajar. Selain itu juga memberikan layanan paket B secara gratis, dan Paket C membayar sekitar Rp 15.000,00 saja. Hal ini dilakukan agar masyarakat desa Singosaren dapat meraih pendidikan secara maksimal. Sumber daya pengajar berasal dari desa Singosaren sendiri atau terkadang mengundang orang luar. Semua disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Karang taruna Jaya Kusuma juga memiliki Jaya Kusuma Artshop yang menjual kerajinan batik, logam, kaca, dan makanan khas (yangko, emping). Kemitraan belum terlalu banyak. Kerja sama sudah dimulai dengan pasar komunitas untuk memasarkan hasil desa.
Pro dan kontra masih ada dalam masyarakat. Namun, karang taruna berharap masyrakat akan terbuka hatinya untuk menerima setelah melihat usaha baik yang dihasilkan di desa Singosaren. Harapan Lisa Lindawati, karang taruna Jaya Kusuma dapat menjadi pilar kesejahteraan desa Singosaren untuk waktu kedepannya.
Berdasarkan hasil wawancara bersama Lisa Lindawati, dapat disimpulkan bahwa masih ada pemuda yang turut aktif dalam karang taruna. Bukti lain, Bulan Bakti Karang Taruna seluruh Indonesia akan diselenggarakan di Bantul pada tahun ini. Hal tersebut menunjukkan masih adanya wadah bagi komunitas karang taruna seluruh Indonesia dan aktivitasnya masih berjalan dan tetap eksis. Masih banyak pemuda yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat desanya dan turut membangun negeri Indonesia. Karang taruna Jaya Kusuma hanyalah salah satu contoh dari banyaknya karang taruna yang berprestasi dan memberikan kesejahteraan pada masyarakat desanya di Indonesia. Semoga dengan adanya karang taruna bangsa ini dapat semakin maju dan budaya gotong royong tetap terjaga.
Daftar Pustaka

Referensi
Badan Pusat Statistik, http://www.bps.go.id, diakses tanggal 6 September 2012.
Karang Taruna Jaya Kusuma, http://www.kt-jayakusuma.org, diakses tanggal 6 September 2012.
Karang Taruna Mati Suri, http://nasional.kompas.com/read/2011/03/10/1613272/, diakses tanggal 6 September 2012.
Karang Taruna Pentung, http://antaranews.com, diakses tanggal 6 September 2012.
Karang Taruna, http://www.karangtaruna.info, diakses tanggal 6 September 2012.
Pemuda Indonesia, http://kppo.bappenas.go.id, diakses tanggal 6 September 2012.

Life is An Adventure #bridgingcourse02

        Iklan-iklan komersial yang ditampilkan di televisi Indonesia kini kian menarik dengan berbagai macam ide penyampaian informasi produk yang diiklankan. Belakangan ini, spesifikasi produk yang diiklankan tidak ditampilkan secara langsung, melainkan melalui penggambaran nilai-nilai kehidupan yang diharapkan dapat memberikan nilai edukasi kepada masyarakat, sekaligus tentu saja promosi produk secara tidak langsung. Salah satu iklan komersial di televisi yang menurut saya paling menarik adalah iklan susu formula Nutrilon Royal 3, dengan tagline-nya yang terkenal “Life is An Adventure” dan “Life Starts Here”.
Nutrilon Royal 3 merupakan produk dari Nutricia dan merupakan susu formula untuk balita. Ada 3 iklan komersial Nutrilon Royal 3 yang telah ditayangkan di televisi. Dua diantaranya memiliki tagline ”Life is An Adventure” dan iklan yang satu lagi memiliki tagline “Life Starts Here”. Ketiga iklan Nutrilon Royal 3 ini tidak menampilkan kandungan atau manfaat produk susu tersebut secara langsung, namun menampilkan anak-anak yang masih balita yang sedang beraktivitas di suatu tempat tertentu yang berbeda-beda, dalam potongan-potongan klip pendek dan bila dilihat sekilas dapat dikatakan sama sekali tidak berhubungan dengan produk susu yang diiklankan. Hal ini membuat orang-orang yang baru pertama kali menyaksikan iklan ini bertanya-tanya, apa produk yang sedang diiklankan.
Ciri khas ketiga iklan Nutrilon Royal 3 yang membuat iklan tersebut menarik adalah memakai instrumen yang menenangkan sebagai soundtrack, suara seorang anak yang berkata-kata dalam bahasa inggris, dan potongan klip-klip pendek yang menampilkan anak balita dengan hal yang berbeda-beda. Iklan ini menjadi semakin menarik karena setiap anak balita yang menjadi bintang iklannya, ditampilkan sedang berada di beberapa tempat yang memiliki pemandangan indah, misalnya di padang ilalang, di pinggir danau, atau di bukit berbatu. Selain beragam pemandangan indah yang ditampilkan dalam iklan, ketiga iklan ini menjadi unik karena narasi iklan dalam bahasa inggris yang memiliki makna mendalam. Salah satu narasi dari ketiga iklan tersebut memiliki kata-kata sebagai berikut.
I want to live my life to the absolute fullest
To open my eyes to be all I can be
To travel roads not taken, to meet faces unknown
To feel the wind, to touch the stars
I promise to discover myself
To stand tall with greatness
To chase down and catch every dream
Life is an adventure
Apabila dilihat secara sekilas tanpa memandang narasi iklan Nutrilon Royal 3 tersebut, mungkin penonton tidak menangkap pesan yang disampaikan. Penonton akan menganggap itu sebagai iklan susu formula biasa, yang kebetulan ditampilkan dengan bintang iklan anak-anak balita yang menggemaskan dan dipercantik dengan pemandangan outdoor yang mengesankan. Iklan tersebut menggambarkan produk tersebut sebagai produk susu yang dapat mendukung proses tumbuh-kembang anak, sehingga mereka menjadi sehat dan aktif, memiliki inisiatif untuk mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya dan menjadikan hidup setiap harinya bagaikan sebuah petualangan. Namun, karena produk Nutrilon Royal 3 ditampilkan di akhir iklan barulah penonton mengerti apa maksud dari iklan itu dan apa produk yang diiklankan.
Baris terakhir dari narasi dan sekaligus menjadi tagline dari iklan ini adalah yang paling mengena di benak para penonton, bahwa “hidup adalah sebuah petualangan”. Walaupun iklan ini merupakan iklan susu formula balita, pesan yang ada dalam iklan ini dapat menjadi pelajaran bagi semua orang yang melihat iklan ini. Edukasi kepada penonton disampaikan pada setiap kata yang menggambarkan impian dan harapan semua anak-anak di dunia, yang mana terkadang orang dewasa melupakan hal-hal tersebut. Iklan ini menunjukkan walaupun terdapat banyak perbedaan, yang mana dapat dilihat dari berbagai ras yang ditampilkan dalam diri anak-anak tersebut, di perkotaan maupun di tempat terpencil sekalipun, impian dan harapan setiap anak adalah sama. Pada narasi iklannya, bahwa hidup itu harus dijalani dengan sepenuh hati untuk mengeksplorasi hal-hal yang belum diketahui, menikmati dan mensyukuri hidup ini, menggapai mimpi-mimpi yang belum dicapai, dan yang terpenting adalah untuk menemukan jati diri.
Pesan dalam iklan tersebut dapat menginspirasi penonton hingga usia dewasa karena sifatnya umum atau cenderung tidak bersifat persuasif terhadap produk tertentu. Fakta mengungkapkan, ternyata yang menganggap bahwa iklan tersebut bukanlah iklan susu formula biasa adalah ratusan ribu orang lain yang melihat streaming iklan tersebut dalam situs YouTube. Tentu fakta ini menyatakan bahwa iklan susu formula Nutrilon Royal 3 memiliki keunikan tersendiri dibandingkan iklan-iklan komersial lain di televisi.

Mengapa Saya Ingin Berkuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi UGM #bridgingcourse01

          Sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), saya sudah mulai memikirkan apa jurusan yang akan saya ambil ketika lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) nanti. Berlatar belakang kekaguman terhadap ayah saya yang seorang akuntan dan kesukaan saya akan mata pelajaran akuntansi yang diberikan sejak SMP, akuntansi merupakan pilihan utama saya. Tidak pernah terpikir oleh saya untuk melihat jurusan lain dan saya sudah memantapkan hati sejak awal. Berbekal kemantapan hati, praktis saya memilih IPS sebagai penjurusan saya di kelas XI SMA. Pemikiran lain saya adalah jika saya tidak terlalu menyukai pelajaran fisika dan biologi, lalu mengapa saya harus berjuang di IPA apabila akhirnya akan berkuliah di jurusan akuntansi.
            Sejak mulai bersekolah, saya terbiasa bersekolah di sekolah swasta. Ketika lulus SMP, saya ingin masuk di sekolah negeri. Namun, saya tidak memiliki banyak kesempatan karena sekolah negeri lebih memprioritaskan murid yang berdomisili di kota Jogjakarta sedangkan ketika itu kartu C1 keluarga saya beralamat di Klaten. Hal ini mendorong saya untuk berprestasi di bangku SMA sehingga nantinya saya mampu masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit di Jogja yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66/2010 tentang “Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 34/2010 tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah” menyebutkan bahwa pola penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada perguruan tinggi melalui pola seleksi secara nasional dilakukan oleh seluruh perguruan tinggi negeri secara bersama untuk diikuti oleh calon mahasiswa dari seluruh Indonesia. Seleksi ini dilaksanakan melalui jalur undangan dan jalur tertulis. Berbekal pengetahuan tersebut, saya mulai berusaha di kelas XI SMA untuk memperbaiki nilai-nilai saya yang hancur di kelas X. Hal ini bertujuan agar saya bisa mendapatkan undangan dari sekolah.
Usaha baik saya di kelas XI dan XII semester pertama berhasil. Saya mampu menjadi siswa berprestasi dan mempertahankan nilai serta peringkat saya di sekolah. Undangan pun saya dapatkan. Tanpa ragu-ragu, saya langsung mengisikan S1 Akuntansi Universitas Gadjah Mada pada pilihan pertama dan mengosongkan piilihan kedua. Saya menyadari bahwa prodi S1 Akuntansi UGM adalah salah satu jurusan terfavorit, namun saya tetap optimis karena jika gagal saya masih memiliki kesempatan di ujian tertulis.
Kegagalan lolos jalur undangan pada akhirnya saya dapatkan, namun saya telah mendaftar untuk jalur tertulis. Kali ini saya benar-benar berpikir keras untuk menggali dan menemukan minat lain yang ada di dalam diri saya. Dengan yakin dan mantap saya mengisikan Ilmu Komunikasi UGM pada pilihan kedua. Hal ini didasarkan pada ketertarikan saya akan pekerjaan sebagai public relation. Perusahaan keluarga saya pun sepertinya membutuhkan profesi yang dapat membuat branding perusahaan. Selain itu, saya tidak ingin membuang kesempatan untuk berkuliah di PTN favorit di Indonesia.
Pada hari pengumuman, rasa kaget, kecewa, tidak percaya, dan senang saya dapatkan karena saya diterima di S1 Ilmu Komunikasi UGM. Kaget dan kecewa karena saya masih saja tidak diterima di pilihan pertama saya. Di lain pihak, saya juga merasa tidak percaya dan senang karena diterima di PTN terbaik di Indonesia (Webometrics, 2012). Lalu saya meyakinkan diri saya sendiri bahwa memang itu bukan jalan saya. Orang tua saya pun sangat mendukung dan memotivasi saya agar saya dapat bangkit lagi. Saya merasa bahagia dapat membuat kedua orang tua saya bangga karena cita-cita saya dan orang tua dapat tercapai.
Hal paling penting saya dapatkan adalah bahwa segala sesuatu yang telah kita rencanakan tidak akan terjadi apabila Tuhan tidak menghendaki. Namun, Tuhan selalu mempunyai rencana lain yang lebih baik dari rencana kita. Semoga komunikasi memang jalan terbaik untuk saya. Itulah harapan terbesar saya saat ini.



Referensi
Indonesia Ranking, http://www.webometrics.info, diakses tanggal 4 September 2012.