Siapa yang tidak mengenal Korea
Selatan. Saat ini Korea Selatan identik dengan K-Pop atau Korean Pop. K-Pop adalah jenis aliran musik yang berkembang di
Korea Selatan dan biasanya ditampilkan dalam boyband atau girlband.
Baru-baru ini, Indonesia dihebohkan dengan konser “SM Town” yang diadakan di
Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Ribuan tiket habis terjual. Konser yang
diselenggarakan pada Sabtu, 22 September 2012 ini menghadirkan artis-artis
Korea papan atas. Tidak heran para K-popers
atau pecinta K-Pop memenuhi stadion Gelora Bung Karno mengingat ini adalah
konser pertama yang digelar di Indonesia.
Korea
Selatan merupakan negara yang berada di Asia Timur. Negara ini berbatasan
dengan Korea Utara. Kedua negara tersebut awalnya menjadi satu, namun kemudian menjadi
dua bagian sejak tahun 1948 karena perbedaan ideologi. Pada tahun 2011, Korea Selatan memiliki jumlah produk domestik bruto (PDB) jauh lebih
besar dibandingkan dengan Korea Utara.1 Menurut data The World Bank,
Korea Selatan dikategorikan sebagai negara dengan penghasilan tinggi,
sendangkan Korea Utara dikategorikan sebagai negara dengan pernghasilan rendah.
Hal ini menunjukkan Korea Selatan merupakan negara yang jauh lebih maju dari
Korea Utara.
Segala hal yang berhubungan dengan Korea tampaknya
mulai mendunia. Tidak hanya melalui musiknya, namun juga drama, budaya, kuliner,
pariwisata, dan fashion. Apa yang
sebenarnya membuat Korea mendunia dan semakin maju, tentu karena peran besar
dari media, baik media massa maupun media interaktif. Menurut John Naisbitt dan
Patricia Aburdence (Megatrend 2000, 1991), dunia kini telah menjadi global village. Artinya, peristiwa yang
terjadi di suatu negara, akan segera mempengaruhi perkembangan masyarakat di
negara lain. Media massa dan media interaktif sangat membantu penyebaran
informasi dengan cepat. Dalam hitungan detik melalui internet, kita dapat
mengetahui informasi terbaru dari belahan dunia lain.
Menurut Dominick (The Dynamics of Mass
Communications, 2012), fungsi komunikasi
massa adalah sebagai surveillance
(pengawasan), interpretation
(penafsiran), linkage (pertalian), transmission of value (penyebaran nilai-nilai), dan entertainment (hiburan). Dari kelima fungsi tersebut, yang paling
menarik dan berpengaruh adalah fungsi linkage
atau pertalian. Terdapat penjelasan bahwa media massa dapat menyatukan anggota
masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage
(pertalian) berdasarkan kepentingan yang sama tetapi terpisah secara geografis dengan
diperhatikan atau dihubungkan oleh media. Hal ini dapat menjadi dasar mengapa
Korea Selatan dapat cepat mendunia.
Iklan komersial yang dirilis oleh pemerintah Korea
Selatan pada tahun 2010 bertema “Fly To Seoul” merupakan iklan pariwisata yang
bertujuan menarik wisatawan asing. Seoul merupakan ibukota Korea Selatan. Iklan
ini terbilang cukup sukses dilihat dari viewers
di Youtube yang mencapai hampir dua juta. Bintang iklan ini adalah boyband papan atas di Korea Selatan,
yaitu 2PM. Pemerintah Korea Selatan terbiasa memakai artis-artis papan atas
sebagai bintang iklan komersial, baik iklan pariwisata maupun iklan layanan
masyarakat. Iklan tersebut terbilang sukses menarik perhatian wisatawan asing.
Hal ini dapat dibuktikan dengan jumlah wisatawan asing naik 3% pada tahun 2011.2
Korea Selatan menawarkan banyak tempat wisata
menarik. Salah satu tempat wisata yang terkenal adalah Jeju Island atau Pulau Jeju yang terkenal dengan keindahan alamnya.
Selain Pulau Jeju, masih banyak pulau yang terdapat di Korea yang menawarkan
keindahan. Korea Selatan sebagai tempat yang penuh dengan sejarah dan pernah
memiliki kerajaan, memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing.
Keindahan tempat-tempat di Korea dikenalkan melalui media, baik iklan
komersial, acara televisi, artikel di internet, sampai video klip musik.
Semakin lama, semakin banyak acara televisi khusus
membahas kebudayaan atau kuliner dari Korea. Salah satu acara televisi yang
terkenal, yaitu “Kimchi Chronicles” merupakan acara yang diproduksi oleh
Amerika Serikat. Acara ini membahas kebudayaan Korea, khususnya bermacam-macam
kuliner yang bisa dinikmati di Korea. Melalui acara ini, banyak orang lebih
tahu dan mengenal Korea. Kimchi
merupakan makanan tradisional khas Korea, yaitu salah satu asinan sayur hasil
fermentasi yang diberi bumbu pedas, biasanya tebuat dari lobak putih. Kimchi menjadi makanan favorit wisatawan
asing dan dapat ditemukan di supermarket yang
menjual bahan makanan Korea. Selain reality
dan variety show, drama Korea
juga ramai diperbincangkan dan banyak ditayangkan di stasiun televisi lokal.
Hal yang paling berpengaruh dalam membuat Korea
mendunia dan memajukan Korea dalam berbagai sektor adalah jenis musik korea,
yaitu Korean Pop (K-pop). K-pop sangat digemari oleh berbagai kalangan usia tidak
hanya di Benua Asia saja, namun juga di Benua Amerika, Eropa, dan belahan dunia
lainnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan artis papan atas Korea pernah
menggelar konser di luar Benua Asia. Antusiasme penggemar dari luar Benua Asia
sangat tinggi. Musik ini memiliki ciri-ciri yang khas, yaitu disertai dance (tarian) yang menarik. Personil
dari boyband atau girlband dari Korea Selatan ini juga
berpenampilan menarik. Para personil memiliki wajah yang cantik dan tampan,
dengan warna rambut yang beragam dan style
berpakaian yang sangat khas Korea. Melalui K-pop masyarakat juga mengenal fashion Korea. Saat ini, fashion Korea banyak mewarnai fashion masyarakat di Indonesia, mulai
dari gaya rambut hingga gaya berpakaian. Akibatnya, muncul istilah Korea fever atau demam korea di seluruh
dunia.
Hal-hal diatas tentunya sangat berhubungan sehingga
sangat membangun dan memajukan berbagai sektor yang ada di Korea Selatan,
khususnya sektor pariwisata dan ekonomi. Hal-hal tersebut juga menjadikan Korea
Selatan negara yang semakin maju dan tidak kalah dalam persaingan global.
Artinya, media sangat berperan besar dalam memajukan dan membuat Korea semakin
mendunia.
1 PDB Korea Selatan USD 1,116 triliun, sedangkan Korea Utara USD 32,7 milyar (Data dari The World Bank)
2 “Number of Foreign Tourists to Seoul Jumps 3% Year-on-Year during First Half”. Diakses dari http://english.seoul.go.kr/ pada 21 September 2012 pukul 10.03 WIB
Daftar Pustaka
Bab 2: Landasan Teori. Diakses dari http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2011-2-00553-MC%20BAB%202.pdf pada 21 September 2012 pukul 10.47 WIB.
Dominick, Joseph. 2012. Dynamics of Mass Communication: Media in Transition, twelfth edition. Amerika: McGraw-Hill.
Fly to Seoul "Boom Boom Boom" Video. Diakses dari http://www.youtube.com/watch?v=X8ootHSnDUA pada 21 September 2012 pukul 10.11 WIB.
Kimchi. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kimchi pada 21 September 2012 pukul 11.13 WIB.
Seoul Metropolitan Goverment. Number of Foreign Tourists to Seoul Jumps 3% Year-on-Year during First Half. Diakses dari http://english.seoul.go.kr/gtk/news/news_view.php?idx=15311 pada 21 September 2012 pukul 11.02 WIB.
Seoul Metropolitan Government. Infinitely Yours, Seoul. Diakses dari http://english.seoul.go.kr/gtk/news/news_view.php?idx=15311 pada 21 September 2012 pukul 11.02 WIB.
The World Bank. Data: Korea Democratic Republic. Diakses dari http://data.worldbank.org/country/korea-democratic-republic pada 21 September 2012 pukul 10.33 WIB.
The World Bank. Data: Korea Republic. Diakses dari http://data.worldbank.org/country/korea-republic pada 21 September 2012 pukul 10.30 WIB.
World Bank National Accounts Data and OECD National Accounts Data Files. GDP. Diakses dari http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.MKTP.CD pada 21 September 2012 pukul 10.35 WIB.
No comments:
Post a Comment