Saturday, September 22, 2012

Korea Selatan, Mendunia Melalui Media #bridgingcourse05

Siapa yang tidak mengenal Korea Selatan. Saat ini Korea Selatan identik dengan K-Pop atau Korean Pop. K-Pop adalah jenis aliran musik yang berkembang di Korea Selatan dan biasanya ditampilkan dalam boyband atau girlband. Baru-baru ini, Indonesia dihebohkan dengan konser “SM Town” yang diadakan di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Ribuan tiket habis terjual. Konser yang diselenggarakan pada Sabtu, 22 September 2012 ini menghadirkan artis-artis Korea papan atas. Tidak heran para K-popers atau pecinta K-Pop memenuhi stadion Gelora Bung Karno mengingat ini adalah konser pertama yang digelar di Indonesia.
Korea Selatan merupakan negara yang berada di Asia Timur. Negara ini berbatasan dengan Korea Utara. Kedua negara tersebut awalnya menjadi satu, namun kemudian menjadi dua bagian sejak tahun 1948 karena perbedaan ideologi. Pada tahun 2011, Korea Selatan memiliki jumlah produk domestik bruto (PDB) jauh lebih besar dibandingkan dengan Korea Utara.1 Menurut data The World Bank, Korea Selatan dikategorikan sebagai negara dengan penghasilan tinggi, sendangkan Korea Utara dikategorikan sebagai negara dengan pernghasilan rendah. Hal ini menunjukkan Korea Selatan merupakan negara yang jauh lebih maju dari Korea Utara.
Segala hal yang berhubungan dengan Korea tampaknya mulai mendunia. Tidak hanya melalui musiknya, namun juga drama, budaya, kuliner, pariwisata, dan fashion. Apa yang sebenarnya membuat Korea mendunia dan semakin maju, tentu karena peran besar dari media, baik media massa maupun media interaktif. Menurut John Naisbitt dan Patricia Aburdence (Megatrend 2000, 1991), dunia kini telah menjadi global village. Artinya, peristiwa yang terjadi di suatu negara, akan segera mempengaruhi perkembangan masyarakat di negara lain. Media massa dan media interaktif sangat membantu penyebaran informasi dengan cepat. Dalam hitungan detik melalui internet, kita dapat mengetahui informasi terbaru dari belahan dunia lain.
Menurut Dominick (The Dynamics of Mass Communications, 2012), fungsi komunikasi  massa adalah sebagai surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (pertalian), transmission of  value (penyebaran nilai-nilai), dan entertainment (hiburan). Dari kelima fungsi tersebut, yang paling menarik dan berpengaruh adalah fungsi linkage atau pertalian. Terdapat penjelasan bahwa media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan yang sama tetapi terpisah secara geografis dengan diperhatikan atau dihubungkan oleh media. Hal ini dapat menjadi dasar mengapa Korea Selatan dapat cepat mendunia.
Iklan komersial yang dirilis oleh pemerintah Korea Selatan pada tahun 2010 bertema “Fly To Seoul” merupakan iklan pariwisata yang bertujuan menarik wisatawan asing. Seoul merupakan ibukota Korea Selatan. Iklan ini terbilang cukup sukses dilihat dari viewers di Youtube yang mencapai hampir dua juta. Bintang iklan ini adalah boyband papan atas di Korea Selatan, yaitu 2PM. Pemerintah Korea Selatan terbiasa memakai artis-artis papan atas sebagai bintang iklan komersial, baik iklan pariwisata maupun iklan layanan masyarakat. Iklan tersebut terbilang sukses menarik perhatian wisatawan asing. Hal ini dapat dibuktikan dengan jumlah wisatawan asing naik 3% pada tahun 2011.2
Korea Selatan menawarkan banyak tempat wisata menarik. Salah satu tempat wisata yang terkenal adalah Jeju Island atau Pulau Jeju yang terkenal dengan keindahan alamnya. Selain Pulau Jeju, masih banyak pulau yang terdapat di Korea yang menawarkan keindahan. Korea Selatan sebagai tempat yang penuh dengan sejarah dan pernah memiliki kerajaan, memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing. Keindahan tempat-tempat di Korea dikenalkan melalui media, baik iklan komersial, acara televisi, artikel di internet, sampai video klip musik.
Semakin lama, semakin banyak acara televisi khusus membahas kebudayaan atau kuliner dari Korea. Salah satu acara televisi yang terkenal, yaitu “Kimchi Chronicles” merupakan acara yang diproduksi oleh Amerika Serikat. Acara ini membahas kebudayaan Korea, khususnya bermacam-macam kuliner yang bisa dinikmati di Korea. Melalui acara ini, banyak orang lebih tahu dan mengenal Korea. Kimchi merupakan makanan tradisional khas Korea, yaitu salah satu asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas, biasanya tebuat dari lobak putih. Kimchi menjadi makanan favorit wisatawan asing dan dapat ditemukan di supermarket yang menjual bahan makanan Korea. Selain reality dan variety show, drama Korea juga ramai diperbincangkan dan banyak ditayangkan di stasiun televisi lokal.
Hal yang paling berpengaruh dalam membuat Korea mendunia dan memajukan Korea dalam berbagai sektor adalah jenis musik korea, yaitu Korean Pop (K-pop). K-pop sangat digemari oleh berbagai kalangan usia tidak hanya di Benua Asia saja, namun juga di Benua Amerika, Eropa, dan belahan dunia lainnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan artis papan atas Korea pernah menggelar konser di luar Benua Asia. Antusiasme penggemar dari luar Benua Asia sangat tinggi. Musik ini memiliki ciri-ciri yang khas, yaitu disertai dance (tarian) yang menarik. Personil dari boyband atau girlband dari Korea Selatan ini juga berpenampilan menarik. Para personil memiliki wajah yang cantik dan tampan, dengan warna rambut yang beragam dan style berpakaian yang sangat khas Korea. Melalui K-pop masyarakat juga mengenal fashion Korea. Saat ini, fashion Korea banyak mewarnai fashion masyarakat di Indonesia, mulai dari gaya rambut hingga gaya berpakaian. Akibatnya, muncul istilah Korea fever atau demam korea di seluruh dunia.
Hal-hal diatas tentunya sangat berhubungan sehingga sangat membangun dan memajukan berbagai sektor yang ada di Korea Selatan, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi. Hal-hal tersebut juga menjadikan Korea Selatan negara yang semakin maju dan tidak kalah dalam persaingan global. Artinya, media sangat berperan besar dalam memajukan dan membuat Korea semakin mendunia.


1 PDB Korea Selatan USD 1,116 triliun, sedangkan Korea Utara USD 32,7 milyar (Data dari The World Bank)
2 “Number of Foreign Tourists to Seoul Jumps 3% Year-on-Year during First Half”. Diakses dari http://english.seoul.go.kr/ pada 21 September 2012 pukul 10.03 WIB



Daftar Pustaka

Bab 2: Landasan Teori. Diakses dari http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2011-2-00553-MC%20BAB%202.pdf pada 21 September 2012 pukul 10.47 WIB.

Dominick, Joseph. 2012. Dynamics of Mass Communication: Media in Transition, twelfth edition. Amerika: McGraw-Hill.

Fly to Seoul "Boom Boom Boom" Video. Diakses dari http://www.youtube.com/watch?v=X8ootHSnDUA pada 21 September 2012 pukul 10.11 WIB.

Kimchi. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kimchi pada 21 September 2012 pukul 11.13 WIB.

Seoul Metropolitan Goverment. Number of Foreign Tourists to Seoul Jumps 3% Year-on-Year during First Half. Diakses dari http://english.seoul.go.kr/gtk/news/news_view.php?idx=15311 pada 21 September 2012 pukul 11.02 WIB.

Seoul Metropolitan Government. Infinitely Yours, Seoul. Diakses dari http://english.seoul.go.kr/gtk/news/news_view.php?idx=15311 pada 21 September 2012 pukul 11.02 WIB.

The World Bank. Data: Korea Democratic Republic. Diakses dari http://data.worldbank.org/country/korea-democratic-republic pada 21 September 2012 pukul 10.33 WIB.

The World Bank. Data: Korea Republic. Diakses dari http://data.worldbank.org/country/korea-republic pada 21 September 2012 pukul 10.30 WIB.

World Bank National Accounts Data and OECD National Accounts Data Files. GDP. Diakses dari http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.MKTP.CD pada 21 September 2012 pukul 10.35 WIB.

No comments:

Post a Comment